PENGLIHATAN
Penglihatan manusia berkaitan dengan mata. Mata masih merupakan indera utama dalam berinteraksi dengan
komputer.
Fungsi mata menghasilkan persepsi yang terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, posisi, tekstur dan warna.
Sistem visual pada manusia mampu merasakan obyek dalam kondisi terang sinar matahari dan dalam kegelapan malam.
Mata juga dapat merasakan dan mengikuti obyek yang bergerak dengan cepat (gerakan serangga) dan kejadian yang sekejap kemudian menghilang (seperti petir)
Namun juga banyak hal yang tidak dapat dilihat, seperti gerakan peluru, pertumbuhan tanaman, dan sinar inframerah.
Semua yang dilihat oleh mata diinterpretasikan oleh otak untuk memahami maksud yang dilihat
komputer.
Fungsi mata menghasilkan persepsi yang terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, posisi, tekstur dan warna.
Sistem visual pada manusia mampu merasakan obyek dalam kondisi terang sinar matahari dan dalam kegelapan malam.
Mata juga dapat merasakan dan mengikuti obyek yang bergerak dengan cepat (gerakan serangga) dan kejadian yang sekejap kemudian menghilang (seperti petir)
Namun juga banyak hal yang tidak dapat dilihat, seperti gerakan peluru, pertumbuhan tanaman, dan sinar inframerah.
Semua yang dilihat oleh mata diinterpretasikan oleh otak untuk memahami maksud yang dilihat
Persepsi Visual
Dalam faktor manusia dari segi penglihatan yaitu mata ada beberapa faktor yang mempengaruhi penglihatan kita, yaitu :
- Luminans
Adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan permukaan objek. Semakin besar luminans sebuah objek maka rincian objek yang dapat dilihat oleh mata semakin bertambah.
Besarnya luminans sebuah objek juga menyebabkan mata bertambah sensitif terhadap kedipan (flicker).
Luminans merupakan besaran terukur dengan satuan lilin/meter persegi, semakin besar luminans, maka diameter anak-mata Luminans (pupil) akan semakin mengecil, sehingga intensitas cahaya yang diterima retina tidak terlalu besar, dan akan meningkatkan kedalaman fokusnya (deep of field).
Hal yang sama terjadi pada kamera saat kita mengatur diafragma pada lensa, semakin kecil diafragma, maka besar intensitas cahaya yang masuk akan semakin kecil juga, namun kedalamannya (deep of field) semakin besar.
Luminans merupakan besaran terukur dengan satuan lilin/meter persegi, semakin besar luminans, maka diameter anak-mata Luminans (pupil) akan semakin mengecil, sehingga intensitas cahaya yang diterima retina tidak terlalu besar, dan akan meningkatkan kedalaman fokusnya (deep of field).
Hal yang sama terjadi pada kamera saat kita mengatur diafragma pada lensa, semakin kecil diafragma, maka besar intensitas cahaya yang masuk akan semakin kecil juga, namun kedalamannya (deep of field) semakin besar.
- Kontras
Adalah hubungan antara cahaya yang dikeluarkan oleh suatu objek dan
cahaya dari latar belakang objek tersebut. Kontras merupakan selisih antara luminans objek dengan latar
belakangnya dibagi dengan luminans latar belakang.
Nilai kontras positif akan diperoleh jika cahaya yang dipancarkan
oleh sebuah objek lebih besar dibanding yang dipancarkan oleh latar
belakangnya. Nilai kontras negatif dapat menyebabkan objek yang sesungguhnya
“terserap” oleh latar belakang, sehingga menjadi tidak nampak.
Dengan demikian, obyek dapat mempunyai kontras negatif atau positif
tergantung dari luminans obyek itu terhadap luminans latar belakangnya.
- Kecerahan
Kecerahan (brightness) adalah tanggapan subyektif mata terhadap cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan obyek. Tidak ada arti khusus dari tingkat kecerahan seperti pada luminans, sehingga nilai
kecerahan suatu obyek tidak dapat diukur (tidak mempunyai satuan), atau bersifat kualitatif subyektif. Secara umum luminans yang tinggi berimplikasi pada kecerahan yang tinggi pula.
kecerahan suatu obyek tidak dapat diukur (tidak mempunyai satuan), atau bersifat kualitatif subyektif. Secara umum luminans yang tinggi berimplikasi pada kecerahan yang tinggi pula.
- Sudut dan Ketajaman Penglihatan
Sudut penglihatan (visual angle) adalah sudut yang terbentuk oleh
objek dan mata. Sedangkan ketajaman penglihatan (visual acuity) adalah
sudut penglihatan minimum pada saat mata masih dapat melihat objek
dengan jelas.
Karena sudut yang terbentuk biasanya kecil, maka dinyatakan dalam
satuan menit atau detik busur (second or minuts arc). Untuk keperluan
interaksi manusia-komputer, desainer penampil visual sebaiknya mencatat
kondisi ini untuk memperoleh penglihatan yang nyaman bagi pengguna.
Sudut yang nyaman untuk penglihatan mata normal berkisar antara 15 –21
menit busur. Ini setara dengan objek setinggi 4.3 mm – 6.1 mm yang
dilihat dari jarak 1 m.
Sudut penglihatan (visual angle) adalah sudut yang berhadapan oleh objek pada mata.
Ketajaman penglihatan (visual acuity) adalah sudut penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat sebuah objek dengan jelas
Ketajaman penglihatan (visual acuity) adalah sudut penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat sebuah objek dengan jelas
Sudut Penglihatan mata yang nyaman adalah 15 Menit (90o)
- Area Penglihatan
Area penglihatan dapat diartikan sebagai area (wilayah) yang dapat
dilihat oleh manusia normal. Area ini bervariasi tergantung posisi
kepala dan mata apakah keduanya diam, kepala diam mata boleh bergerak,
ataukan kepala dan mata boleh bergerak. Pada gambar 2.3. memperlihatkan
berbagai jenis area penglihatan dalam ke tiga kasus di atas.
Pada gambar (a) dimana kepala dan mata diam, area penglihatan dua
mata (binocular vision) terletak pada sudut 62 – 70 derajad. Area
penglihatan satu mata (monocular vision) terletak pada sudut 94 –104
derajad. Area diluar itu merupakan area buta (blind spot).
Jika kedua mata boleh digerakkan tetapi kepala tetap diam, maka area
penglihatan akan berubah sebagaimana terlihat pada gambar (b). Pada
kondisi ini, area binokuler tetap terletak pada sudut 62 – 70 derajad,
tetapi area monokuler berubah hingga mencapai sudut 166 derajad,
sehingga area buta berkurang. Walaupun area binokuler terletak hingga
sudut 70 derajad, tetapi pada posisi kepala lurus disarankan optimum
pada sudut 30 derajad.
Pada kasus dimana mata dan kepala boleh bergerak, sehingga
memungkinkan posisi leher dan kepala yang lebih fleksibel, maka area
binokuler bisa mencapai 100 – 120 derajad, sedangkan area monokuler bisa
menjangkau seluruh sudut 360 derajad sehingga menghilangkan area buta
(blind spot). Sudut maksimum yang direkomendasi adalah 95 derajad
sedangkan sudut rekomendasi optimum berada pada posisi sudut 15 derajad.
Area penglihatan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan ukuran layar penampil khususnya, atau tata letak penampilan
dan kontrol peralatan pendukung. Informasi di atas menyediakan petunjuk
dalam menentukan ukuran dan posisi penampil untuk memperoleh manfaat
tampilan yang optimal.
- Warna
Cahaya yang tampak merupakan sebagian kecil dari spektrum
elektromagnetik. Panjang cahaya yang nampak berkisar pada 400-700 nano
meter yang berada pada daerah ultraungu (ultraviolet) hingga inframerah
(infrared). Jika panjang gelombang berada pada panjang di atas dan
luminans serta saturasi (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga
tetap, seseorang dengan penglihatan normal dapat membedakan hingga 128
warna berbeda. Jika luminans dan saturasi ditambahkan secara berlainan
ke panjang gelombang, maka akan dapat membedakan sampai 8000 warna yang
berbeda. Meskipun dapat membedakan 8000 warna yang berlainan, hanya 8 –
10 warna yang dapat dideteksi secara akurat tanpa latihan oleh seseorang
dengan mata normal.
Warna terbentuk dari :
1. Hue (Corak)
Bentuk
dari bermacam-macam warna dalam corak yang berbeda. Semakin tinggi nilai suatu
corak, semakin cerah dan jelas warna yang ditampilkan.
2. Intensity (Intensitas)
Merupakan
kecerahan dari suatu warna
3. Saturation (Kejenuhan atau jumlah
putih pada warna)
Semakin
sedikit unsur putih dari suatu warna, semakin gelap warna itu. Semakin banyak
jumlah unsur putih, semakin jenuh warna itu.
Warna
dapat dibedakan menjadi 150 hue, 7 juta kombinasi intensitas dan kejenuhan
serta 11 warna.
Kombinasi
warna terbaik :
LATAR BELAKANG
|
GARIS TIPIS DAN TEKS
|
GARIS TEBAL DAN TEKS
|
Putih
|
Biru (94%), Hitam (63%), Merah
(25%)
|
Hitam (69%), Biru (63%), Merah
(31%)
|
Merah
|
Kuning (75%) , Putih (56%), Hitam
(44%)
|
Hitam (50%), Kuning (44%), Putih
(44%), Cyan (31%)
|
Hijau
|
Hitam (100%), Biru (56%), Merah
(25%)
|
Hitam (69%), Merah (63%), Biru
(31%)
|
Hitam
|
Putih (75%), Kuning (63%)
|
Kuning (69%), Putih (59%), Hijau
(25%)
|
Biru
|
Putih (81%), Kuning (50%), Cyan
(25%)
|
Kuning (38%), Magenta (31%), Hitam
(31%), Cyan (31%), Putih (25%)
|
Cyan
|
Biru (69%), Hitam (56%), Merah
(37%)
|
Merah (56%), Biru (50%), Hitam
(44%), Magenta (25%)
|
Magenta
|
Hitam (63%), Putih (56%), Biru
(44%)
|
Biru (50%), Hitam (44%), Kuning
(25%)
|
Kuning
|
Merah (63%), Biru (63%), Hitam
(56%)
|
Merah (75%), Biru (
|
Kombinasi warna terburuk :
LATAR BELAKANG
|
GARIS TIPIS DAN TEKS
|
GARIS TEBAL DAN TEKS
|
Putih
|
Kuning (100%), Cyan (94%)
|
Kuning (94%), Cyan (75%)
|
Merah
|
Magenta (81%) , Biru (44%), Hijau dan Cyan (21%)
|
Biru (81%), Magenta (31%)
|
Hijau
|
Cyan (81%), Magenta (50%), Kuning
(37%)
|
Cyan (81%), Magenta dan Kuning
(44%)
|
Hitam
|
Biru (89%), Merah (44%), Magenta
(25%)
|
Biru (81%), Magenta (31%)
|
Biru
|
Hijau (62%), Merah dan Hitam (37%)
|
Hijau (44%), Merah dan Hitam (31%)
|
Cyan
|
Hitam (81%), Kuning (75%), Putih
(31%)
|
Kuning (69%), Hijau (62%), Putih
(56%)
|
Magenta
|
Hijau (75%), Merah (56%), Cyan
(44%)
|
Cyan (81%), Hijau (69%), Merah
(44%)
|
Kuning
|
Putih dan Cyan (81%)
|
Putih (81%), Cyan (56%), Hijau
(25%),
|
TIPS MENJAGA KESEHATAN MATA AKIBAT RADIASI KOMPUTER
- Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer.idealnya jarak mata ke komputer adalah 35 cm.
- Perbanyak konsumsi makanan yang menandung vitamin A seperti wortel.
- Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama,istirahatkan mata minimal 15 menit, misal nya anda bisa tidur, melihat pemandangan yang berwarna hijau
T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar